Test APTITUDE


limetes.com

Limetes in-house blend Aptitude Tes

Aptitude/IQ Test adalah tes bakat kemampuan diri seseorang based on Multiple Intelligence Theory by Howard Gardner. Tes bakat yang diperuntukkan mengukur Kemampuan Akademik/ Berpikir atau menganalisis. Kita mengunakan Raven's progressive matrice IQ test yang mengunakan pertanyaan dengan unsur visual, dan tidak mengandalkan bahasa. Tes ini lebih adil daripada tes standar IQ yang mengunakan bahasa Inggris (yang mungkin sudah diterjemah) dan context negara barat yang belum bisa dipahami dengan baik oleh rakyat Asia Tenggara.

Tes aptitude Limetes telah mengalami berbagai revisi untuk sesuai masyarakat Asia Tenggara. Kita sudah menghapus tes bahasa dari Aptitude tes kami karena tes bahasa Inggris yang sudah ditranslasi tidak dapat menilai kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik. Kita juga mengeluarkan Spatial Analysis karena secara relative merasa kurang penting dibandingkan dengan ke faktur aptitude yang lain.
Diluar itu ada 4 kategori yang masih dinilai yaitu Creative, Logical, Numerical dan Technical.
1.Creative adalah kemampuan untuk berpikir diluar kotak atau mencari solusi yang berbeda atau lebih baik ketika menghadapi masalah.
2.Logical adalah logika.
3.Numerical adalah kemampuan untuk memproses masalah dalam angka angka dan kemampuan menangani angka.
4.Technical adalah kemampuan untuk berotak atik dengan berbagai hal dan mempelajari keterampilan baru.

Job Fit by Multiple Intelligence

Setiap pekerjaan membutuhkan bakat yang berbeda, kecocokan jabatan secara umum dengan berbagai bakat ada pada tabel dibawah ini. Tetapi untuk jabatan spesifik pada perusahaan anda, maka perlu analisa internal untuk menentukan bakat yang dibutuhkan.

limetes.com

Mengapa IQ masih penting?

Fokus kepada IQ tes sebagai satu satunya penggaris untuk mengukur kemampuan dan kecocokan seorang karyawan sudah berlalu, namun IQ tes tetap ada manfaat yang membuat dia masih relevan walaupun bukan lagi faktur pertimbangan tunggal perusahaan dalam pencarian tenaga kerja.

1. Ada korelasi kuat antara IQ dan hasil di tempat kerja. Dengan kata lain, karyawan dengan IQ tinggi memiliki potensi lebih tinggi untuk menunjukkan hasil yang positif di lingkungan kerja. Secara umum, ia diharapkan mampu menghasilkan prestasi kerja yang lebih berkualitas dan substansial. Harapan pasti tinggi untuk karyawan dengan IQ di atas rata-rata. Pengusaha cenderung memberikan tugas yang lebih kompleks dan tanggung jawab yang lebih berat kepada karyawan dengan IQ di atas rata-rata karena mereka mengharapkan mereka memberikan hasil yang baik. Tentu saja, ini berarti bahwa mereka juga cenderung memberi mereka kompensasi dan tunjangan yang lebih tinggi - jumlah berapa pun yang mereka anggap sepadan dengan tingkat keterampilan dan kecerdasan yang dibawa karyawan ke meja.

2. Jika Anda memiliki IQ di atas rata-rata, ini berarti Anda memiliki kemampuan yang lebih besar untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi atau jawaban untuk berbagai situasi terkait pekerjaan. Orang dengan IQ di atas rata-rata biasanya adalah tipe yang menyukai lebih banyak tantangan dalam segala hal yang mereka lakukan. Jenis karyawan ini bukanlah tipe yang puas dengan apa yang aman dan biasa-biasa saja, karena mereka akan berusaha untuk bekerja lebih baik. Bisnis dan organisasi adalah area yang bisa bersifat teknis, dengan konsep yang bisa sangat sulit dipahami oleh orang dengan keterampilan pemahaman yang lambat. Inilah sebabnya mengapa pemberi kerja memiliki preferensi untuk orang-orang dengan IQ di atas rata-rata, karena mereka tidak akan kesulitan memahami aspek teknis pekerjaan mereka.

3. IQ seorang karyawan menunjukkan betapa mandiri dia. Pengusaha ingin memiliki pemain tim di organisasinya, tetapi mereka juga menghargai kemandirian di setiap karyawannya. Sebagai pemberi kerja, Anda lebih memilih karyawan dengan IQ tinggi, karena itu berarti dia memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi, dan pemikiran kreatif ini mengarahkan mereka untuk bekerja secara mandiri. Karyawan independen membutuhkan sedikit atau tanpa pengawasan, tetapi mereka masih dapat menghasilkan output yang diharapkan dari mereka, dan melakukannya dengan sukses juga.

Memiliki IQ tinggi bukanlah jaminan yang sangat mudah bahwa pelamar atau kandidat akan menjadi karyawan yang produktif atau berkinerja sangat baik. Saat ini, soft skill juga lebih penting, jika tidak lebih, daripada keterampilan teknis. Itu sebabnya kami juga mendengar tentang EQ, atau kecerdasan emosional. Idealnya, pemberi kerja lebih memilih, dan akan mencari, karyawan dengan keseimbangan IQ dan EQ yang baik. Hal ini membuat mereka menjadi individu yang berpengetahuan luas, dengan potensi terbesar untuk berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.



limetes.com

Terima kasih telah mengunjungi situs kami dan melihatnya dengan penuh kesabaran sejauh ini.

Kami menunggu untuk melayani anda, silakan hubungi kami dengan Cara klik sini